Indek

Jumat, 04 Juni 2010

Mengenal Olie Mesin Mobil Anda

Hal penting yang tidak boleh dikesampingkan untuk kendaraan Anda adalah perawatan olie mesin. Merk atau jenis mobil apapun mesti teratur dilakukan penggantian olie, hal ini menjadikan kita tenang dan nyaman saat berkendara.


Fungsi utama oli tidak hanya sebagai pelumas mesin saja, Oli memiliki fungsi lain yang tak kalah pentingnya, pembersih serta pendingin serta mempunyai additive untuk anti foaming.
Semua fungsi tersebut adalah sangat erat berkaitan, sebagai pelumas,oli akan membuat gesekan antara komponen di dalam mesin bergerak lebih halus, sehingga memudahkan mesin untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Selain itu, oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar yang mencapai 1000-1600 derajat celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin. Kandungan aditif dalam oli, akan membuat lapisan film (oil film) pada dinding slinder guna melindungi mesin pada saat start (Cold Mode). Sekaligus mencegah timbulnya karat, sekalipun kendaraan tidak dipergunakan dalam waktu yang lama. Disamping itu, kandungan aditif diterjen dalam pelumas berfungsi sebagai pelarut kotoran hasil sisa pembakaran agar terbuang saat pergantian oli (soot) dan netralisir sulphur.

Semakin banyaknya pilihan oli saat ini, tentunya akan membuat kita sedikit bingung, karena semua produsen oli pasti mengatakan oli mereka yang paling bagus. Namun ada beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan acuan antara lain, kenali karakter kendaraan anda, spesifikasi mesin serta lingkungan dimana mayoritas anda berkendaraan (suhu, kelembaban udara, debu, dsbnya). Untuk itu, harus diperhatikan peruntukan pelumas, apakah digunakan untuk pelumas mesin bensin, atau diesel, 2 tak atau 4 tak, peralatan industri, dan sebagainya. Kualitas dari oli sendiri ditunjukan oleh kode API (American Petrolium Institute) dengan diikuti oleh tingkatan huruf dibelakangnya. Contoh API: SL, Kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin dan Contoh API: CG, Kode C (Combustion/Diesel). Kode huruf kedua menunjukan nilai kualitas oli (Grade), semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuatu dengan kebutuhan mesin modern.


Tingkat kekentalan pelumas yang juga disebut “Viskosity-Grade” adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu.
Kode pengenal oli adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukan tingkatan kekentalan oli tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakangnya angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50 (Multi Grade), berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya oli akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE.

 
Note: Kalo yg multi grade dilakukan dua metode pengetesan untuk menentukan viskositasnya, yaitu dengan dipanaskan hingga 100 derajat celcius dan diukur flow-nya (satuannta centistroke) serta didinginkan dan diukur flow-nya...


Semua oli baik mineral maupun synthetic sama-sama ada standar APInya namun ada keunggulan oli synthetic dibandingkan oli mineral yaitu lebih stabil pada temperatur tinggi (less volatile) sehingga kadar penguapan rendah. Juga mengontrol/mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin, sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin. Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin. Selain itu, tahan terhadap perubahan/oksidasi sehingga lebih ekonomis dan efisien. Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin serta mengandung detergen yang lebih baik untuk membersihkan mesin dari kerak.


Sedangkan synthetic biasanya disarankan untuk mesin-mesin berteknologi terbaru ( Turbo, supercharger, dohc, dsbnya) yang juga membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana antara celah part/logam lebih kecil/sempit/presisi. Dimana hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna. Jadi untuk mesin yang diproduksi tahun 2001 keatas disarankan sudah menggunakan oli yang bertipe synthetic (campuran dengan mineral oli) atau fully-synthetic.



share fr: otomaniac.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar